Pengaruh Subtitusi Konsentrat dengan Tepung Maggot terhadap Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakan Ayam Broiler
DOI:
https://doi.org/10.30736/ijasc.v4i03.66Keywords:
Konsentrat, Tepung Maggot, Pertambahan Bobot Badan, Konversi Pakan, Ayam BroilerAbstract
Tujuan penelitian ini ialah untuk melihat pengaruh subtitusi konsentrat dengan tepung maggot terhadap pertambahan bobot badan dan konversi pakan ayam broiler. Materi menggunakan DOC umur 3 hari sebanyak 36 ekor, pakan yang dipakai ialah konsentart dengan merek MALINDO 8202-R, tepung maggot, jagung, dan bekatul dengan Perlakuan P0 Kosentrat 30%, bekatul 10%, jagung 60%, maggot 0%, P1 Kosentrat 20%, bekatul 10%, jagung 60%, maggot 10%, P2 Kosentrat 10%, bekatul 10%, jagung 60%, maggot 20%, P3 Kosentrat 0%, bekatul 10%, jagung 60%, maggot 30%. Metode penelitian ialah RAL (Rancangan Acak Lengkap) menggunakan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Pada tiap perlakuan digunakan 9 ekor ayam dan di setiap perlakuan digunakan 3 ulangan dan disetiap ulangan isi dengan 3 ekor ayam. Dari hasil penelitian diperoleh rataan dan standar deviasi pertambahan bobot badan harian ayam broiler. Analisis ragam memperlihatkan bahwa penambahan tepung maggot tidak berpengaruh nyata (P>0.05) terhadap pertambahan bobot badan. Pada penelitian yang telah dilakukan menggunakan perlakuan P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%), P3 (30%) diperoleh hasil rerata pertambahan bobot badan ayam broiler dengan perlakuan 27.02 ± 0,30 (P0), 27.30± 0,31 (P1), 27.54 ± 0,11 (P2), 27.35 ± 0,36 (P3). Sedangkan hasil konversi pakan memperlihatkan hasil mengunakan komersil dengan penambahan tepung maggot dengan taraf pemberian P0 (0%), P1 (10%), P2 (20%), P3 (30%), yang nilai konversinya terendah ialah P1 (0,79±0,00) sedangkan nilai konversi tertinggi adalah P0 sebesar (0,83±0,02). Secara numeric antar perlakuan terdapat perbedaan dalam variable konversi pakan, hal ini terlihat pada nilai konversi pakan P1 (0,79±0,00), P2 (0,79 ± 0,02), P3 (0,80 ± 0,03), P0 (0,83 ± 0,02).
Downloads
References
Anggorodi, R, 1985. Manajemen Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas. PT Gramedia. Jakarta.
Bondari K. and D.C. Sheppard. 1987. Soldier fly, Hermetia illucens L., larvae as feed for channel catfish, Ictalurus punctatus (Rafinesque), and blue tilapia, Oreochromis aureus (Steindachner). Aquaculture and Fisheries Management. 18: 209-220.
Fasakin et. Al. 2003, evaluasi makanan belatung dan belatung penuh lemak di pemberian makan lele calariid calarias gariepinus. Penelitian akuakultur 34, 733-738.
Muhammad,K.U., Heni,S.P, & Ani,N.V.M.(2015). The Performance of Broiler Reaning in System Stage Floor and Double Floor. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan,24(3), 79-87.
Mujiasih. 2001. Performa ayam broiler yang diberi antibiotik Zinc bacitracin, probiotik Bacillus sp. dan berbagai level Saccharomyces cerevisiae dalam ransumnya. Skripsi. Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Rasyaf, M. 1993. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.
Murtidjo, B. A. 1987. Beternak Ayam Broiler. Aksi Agraris Kanisius. Yogyakarta.
Saurin 2005. Retnosari 2007, Maggot memiliki kandungan protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 42%. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Téguia, A., M. Mpoame, J.A. Okourou Mba. 2002. The production performance of broiler birds as affected by the replacement of fish meal by maggot meal in the starter and finisher diets. Tropicultura. 20 (4): 187-192
Tillman, A. D., H. Hartadi, S. Reksohadiprodjo, S. Prawirokusumo & S. Lehdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Wiradisastra, M. D. H. 1986. Evektivitas Keseimbangan Energi dan Asam Amino dan Efisiensi Absorpsi dalam Menentukan Persyaratan Kecepatan Tumbuh Ayam Broiler. Disertasi, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Zulfanita. Roisu, E.M. Dyah P.U. 2011. Pembatasan Ransum Berpengaruh terhadap Pertambahan Bobot Badan Ayam Broiler pada Periode Pertumbuhan. Skripsi Peternakan. Jurusan Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Muhammadiyah Purworejo. Purworejo.
Reveny, J. 2007. Nilai Ekonomis Dari Limbah Penghasil Larva. Penerbit Bartong Jaya. Medan.
Melta, R. 2010. Potensi Maggot Lalat Black Soldier Fly (Hermetia illusence) Untuk Penigkatan Pertumbuhan dan Kesehatan Ikan. Tesis. Program Pascasarjana IPB Bogor.
Qurniawan, A. 2016. Kualitas daging dan performa ayam broiler di kandang terbuka pada keting-gian tempat pemeliharaan yang berbeda di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. (Tesis).
Hidayat C (2012) Pengembangan produksi ayam lokal berbasis bahan pakan lokal. Wartazoa 22:85-98.
Sandy P. Dengah *, J. F. Umboh, C. A. Rahasia, Y. H. S. Kowel (2016) Pengaruh penggantian tepung ikan dengan tepung maggot (Hermetia illucens) dalam ransum terhadap performans broiler, Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi Manado, 95115.
Sugianto, D., 2007. Pengaruh tingkat pemberian maggot terhadap pertumbuhan dan efesiensi pemberian pakan benih ikan gurame (Oshpronemus gouramy). Skripsi. Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya Perairan, Fakultas perikanan dan ilmu kelautan, Institut pertanian Bogor.
Hartadi, et al. 1991. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Cetakan Kelima Gajah Madah University Pres Yogyakarta.
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Muhammad Luthfi Budianto, Dyanovita Al kurnia, Arif Arya Hertanto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.