Pengaruh Pemberian Tepung Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) pada Pakan Komersial terhadap Bobot Karkas Burung Puyuh (Coturnix-Coturnix Japonica)
DOI:
https://doi.org/10.30736/ijasc.v4i02.65Keywords:
Buruh Puyuh, Daun Kersen, Bobot Karkas, Pakan KomersialAbstract
Salah satu komoditi usaha ternak unggas dari genus (Coturnix cortunix japonica) yakni burung puyuh yang dapat dimanfaatkan sebagai penghasil telur serta daging. Usaha peternakan burung puyuh mempunyai potensi besar, tiap tahun terus mengalami kenaikan yang ditandai dengan kenaikan jumlah ternak puyuh tahun 2016 dengan jumlah 14.108 ekor serta pada tahun 2017 naik menjadi 14.427 ekor (Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2017). Dengan produktifitas telur burung puyuh hingga 250–300 butir tiap tahun dengan berat rata–rata 10g/butir (Djulardi, dkk, 2006). Penelitian ini dilaksanakan di UPT Agri Science Technopark Universitas Islam Lamongan. Tujuan riset untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun kersen (Muntingia calabura L.) pada pakan komersial terhadap bobot karkas burung puyuh (Cortunix-cortunix japonica). Riset memakai Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas 4 perlakuan 3 kali ulangan sehingga diperlukan 12 petak 1 petak akan diisi dengan jumlah 11 ekor burung puyuh sehingga total membutuhkan 132 burung puyuh. Adapun perlakuan yang dicobakan pada riset yakni pemberian tepung daun kersen pada pakan komersial dengan dosis sebagai berikut :P0: Pemberikan pakan tanpa perlakuan atau sebagai kontrol P1: pemberian tepung daun kersen pada pakan komersial sebesar 3% P2: pemberian tepung daun kersen pada pakan komersial sebesar 5% P3: pemberian tepung daun kersen pada pakan komersial sebesar 7%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan memperoleh hasil bahwa pemberian tepung daun kersen dengan taraf 3%, dalam pakan memberikan pengaruh terhadap bobot karkas burung puyuh (Coturnix coturnix japonica).
Downloads
References
Achmaru, Muharlien, dan Salaby. 2011. Pengaruh Lantai Kandang (Rapat dan Renggang) dan Imbangan Jantan-Betina terhadap Konsumsi Pakan, Bobot Telur, Konversi Pakan dan Tebal Kerabang pada Burung Burung Puyuh. J.TernakTropikaVol.12,No.2:1-14.
Azeem, A. & F. A. Azeem. 2010. The influnce of different stocking density and sex on productive performance and some physiological traits of japanese quail. Egypt Poultry Sci. 30 (I): 203-227.
Andriana BB. 1998. Pemberian Beberapa Tingkatan Zeolit dengan Tingkat Protein terhadap Bobot Akhir, Persentase Karkas Serta Giblet Puyuh Jantan (Coturnixcoturnix japonica). Media Peternakan. Poultry Sci. 4(2): 44-48.
Ahdanisa DS, Sujana E, Wahyuni HS. 2014. Pengaruh Tingkat Protein Ransum terhadap Bobot Potong, Persentase Karkas dan Lemak Abdominal Puyuh
Badan Standarisasi Nasional [BSN]. 2006. Pakan Puyuh Dara (Quail Grower), Jakarta.
[Badan Standarisasi Nasional]. 2009. SNI Mutu dan Karkas Daging Ayam. SNI 3924-2009.
Genchev A, Mihaylova G. 2008. Slaughter analysis protocol in experiments using japanese quail (Coturnix japonica). Trakia Journal Science. 6 (4): 66-71.
Hayse PL, Merion WW. 1993. Eviscerated yield components part and broiler. Poultry Science 52;718–721.
Harbone, JB, 1987. Metode fitokimia : Penuntun cara modern menganalisis tumbuhan. Terbitan kedua. Penerbit ITB Bandung.
Hodgsons E. dan Levi P.E., 2000. Metode farmasi : Penentuan cara modern menganalisis tumbuhan. Penerbit ITB, Bandung.
Kurniawati Indah. Dkk. 2018. “Karakteristik Tepung Daun Kelor Dengan Metode Pengeringan Sinar Matahari”. Prosiding Seminar Nasional Unimus. Vol. 1. 238-243
Listiyowati, E. &K. Roospitasari. 2004. Puyuh: Tata Laksana Budi Daya Secara Komersial. Penebar Swadaya, Jakarta.
Nugroho &K.T. Mayun. 1981. Beternak Burung Puyuh. Eka Offset, Semarang. Romanoff, A.L & A. Romanoff. 1963. The Avian Egg. John Wiley and Sons, New York.
National Research Council [NRC] . 1997. Nutrient Requirement of Poultry. National Academy of Science. Washington, D.C.
Narinc, D., E. Karaman dan T. Aksoy. 2014. Effects of slaughter age and mass selection on slaughter and carcass characteristics in 2 lines of japanese quil. J Poultry Science. 93: 762-760.
Priharjanti Dwi, 2007. Muntingia calabura. http://florabase.calm.wa.gov.au/ browse/flora? [Diakses 2 Desember 2016]. Peraturan Menteri Pertanian. 2008. Nomor: 05/Permentan/OT.140/1/2008. Tentang Pedoman Budidaya Burung Puyuh yang Baik, Jakarta.
Robinson, T. 1995. Kandungan organik tumbuhan tinggi. Terjemahan Prof. Dr. Kosasih Padmawinata., ITB Bandung
Steel RGD, Torrie JH. 1993. Principle and Procedure af Statistic. Mc. Graw- HillBook Co, New York.
Verdayanti, TE. 2009. Uji efektifitas jus buah kersen terhadap penurunan kadar glukosa darah pada tikus puti. UMM. Malang.
Widyatmoko. H., Zuprizal, dan Wihandoyo, 2013. Pengaruh penggunaan corn dried distillers grains with solubles dalam ransum terhadap performan puyuh jantan. Buletin Peternakan.37(2):120124.
Wahju, J. 1982. Ilmu Nutrisi Unggas. Universitas Gadjah Mada Press, Yogyakarta.
Winarno FG. 2005. Karkas: Komposisi, Penanganan dan Pengolahannya. MBrio Press. Bogor
Yudrik lathif, 2016. Dalam Sekripsinya Yang Berjudul “Pengaruh Lama Fermentasi Dan Variasi Konsentrasi Daun Keren (Muntingia calabura L) Terhadap Total Asam, Ph Medium Dan Aktivitas Antioksidan Kefir Air The Daun Kersen (Muntingia calabura L)”
Zakaria ZA., Mohamed AM, Jamil NSM., 2011. In vitro antiproliferative and antioxidatif activities of the Extracts of Muntingia calabura leaves. The America Journal of Chinese medicine. 39 (1). P 183-200.
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 M. Arry Yoga Pratama , Mufid Dahlan, Qabilah Cita
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.