Analisis Tata Niaga Telur Itik Di Kelompok Ternak Sumber Rejeki Desa Tawang Rejo Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan
DOI:
https://doi.org/10.30736/asj.v5i02.101Keywords:
Penjualan, Telur, Itik, TataniagaAbstract
Perkembangan peternakan di Indonesia relatif lebih maju. , jika dibandingkan dengan industri lain. Keadaan ini terlihat dari kontribusi protein hewani yang disumbangkan untuk daging dan telur oleh peternakan unggas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alur distribusi sistem penjualan telur itik di Kelompok Ternak Sumber Rejeki Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan. Tidak ada pemasaran yang terlibat dalam tata niaga telur itik pada kelompok ternak di Desa Tawang Rejo Kecamatan Turi yaitu : Pedagang Besar (Penjual) - Pasar (Penjual dan Pengecer) - Pengecer (Toko). Bagian keuntungan yang diperoleh masing-masing pedagang adalah: Rp 1.000 untuk pedagang besar (pengumpul), Rp 60.000 untuk pasar (penjual dan pengecer) Rp 70.000 untuk pengecer (toko) Rp 35.000 jadi semakin besar populasi ternak maka semakin efisien pemasarannya. diterima petani
Downloads
References
Abd. Rahim dan Diah Retno Dwi Hastuti 2008, Pengantar, Teori dan Kasus Ekonomika Pertanian. Penebar Swadaya. Jakarta. 204 hlm
Abdul Halim dan Bambang Supomo.(2005). Akuntansi Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Bachri, B. S. 2010. Meyakinkan Validitas Data Melalui Triangulasi Pada Penelitian Kualitatif. Teknologi Pendidikan, 10, 46–62. BPS Ngawi. 2021. Kabupaten Ngawi Dalam Angka 2021. 239.
Daniel, Moehar .2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta : Bumi Aksara
Downey, W. David. dan P. E. Steven. 1987. Manajemen Agribisnis. Penerbit Erlangga, Jakarta.495 hal.
Depdiknas .2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta ;Balai Pustaka.
Echdar, S. (2013). Manajemen Entrepreneurship: Kiat Sukses Menjadi Wirausaha. Jogyakarta: Penerbit Andi.
Jumiati, dkk. 2013. Analisis Pemasaran dan Margin Pemasaran Kelapa dalam di Daerah Perbatasan Kalimantan Timur. Jurnal Agrifor Vol.VII No.1. Fakultas Pertanian. Universitas Borneo. Tarakan
Kotler, Philip. (1992). Marketing, jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Kotler, P. (2002). Manajemen Pemasaran,Edisi Milenium. (2002). Jakarta: PT.Prehalindo
Kohls, R.L. and Uhl J.N. 2002. Marketing of Agicultural Products. Ninth Edition. Macmillan Company. New York.
Listiyowati, E. Dan Kinanti R., 2009. Beternak Itik Secara Komersial.Panebar Swadaya, Jakarta. Peternakan Sriwijaya (JPS) 1, 55-64 | vol: | issue : | 2012
Sudaryati. N.L.H., dkk. 2007. Pemanfaatan Sedimen Perairan Tercemar Sebagai Bahan Lumpur Aktif dalam Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu. Denpasar: Universitas Udayana. 3 (1) : 21 – 29
Sudiyono, A. 2001. Pemasaran Pertanian. Malang: Universitas Muhamadyah Malang
Sihombing, T. P.2011, Studi Kelayakan Pengembangan Usaha Pengolahan Kopi Arabika (studi kasus PT. sumatera speciality coffees). Bogor : Institut Pertanian Bogor
Sudiyono, A. 2001. Pemasaran Pertanian. Malang: Universitas Muhamadyah Malang
Sugiyono. (2003). Metode penelitian administrasi. Bandung: CV Alfabeta.
Sutarno. 2014. “Analisis Efisiensi Pemasaran Kedelai di Kabupaten Wonogiri”. e- Journal Agrineca. 14 (1): 1-10
Taswan. 2006. Manajemen Perbankan, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Triyanto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Additional Files
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Ahmad Nur Efendi, Nuril Badriyah, Ratna Kumala Dewi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.